Sidoarjo, 10 Agustus 2025 – Organisasi kepemudaan memiliki peran vital sebagai ruang kaderisasi generasi muda dalam menjaga tradisi, agama, sekaligus membangun peradaban bangsa. Hal ini tampak dalam langkah strategis mahasiswa-mahasiswi Institut Agama Islam (IAI) Al-Khoziny Buduran Sidoarjo yang berhasil menginisiasi kembali terbentuknya Pimpinan Ranting (PR) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Desa Klurak, Kecamatan Candi, yang telah lama vakum.

Bertempat di Pendopo Balai Desa Klurak, para mahasiswa dari Program Studi Hukum Keluarga Islam (HKI) menggelar Rapat Anggota dan Konferensi PR IPNU-IPPNU. Kegiatan ini sekaligus menjadi program inti dalam pengabdian kepada masyarakat, dengan harapan melahirkan kader-kader muda NU yang siap meneruskan perjuangan para ulama di desa setempat.

Ketua Pelaksana, Ahmad Zubaidi (Prodi HKI), dalam sambutannya menyampaikan bahwa pembentukan IPNU-IPPNU bukanlah tugas yang mudah. “Kami datang sebagai orang luar yang sedang belajar di tengah masyarakat, tentu tidak mengetahui secara detail siapa saja pemuda-pemudi Desa Klurak. Namun, berkat dukungan seluruh pihak, akhirnya IPNU-IPPNU bisa terbentuk kembali. Kami berharap organisasi ini menjadi garda terdepan tunas muda NU yang akan terus berkarya dan berjuang. InsyaAllah 10–20 tahun mendatang NU Desa Klurak akan semakin cerah,” ujarnya.

Ucapan terima kasih juga disampaikan oleh panitia acara, Ahmad Ahyani dan Ach. Nurul Faih, yang menegaskan bahwa dukungan santri-santriwati TPQ se-Desa Klurak dan organisasi kepemudaan desa menjadi kunci keberhasilan acara ini.

Antusiasme semakin terasa ketika Sekretaris Desa Klurak memberikan dukungan penuh terhadap keberadaan IPNU-IPPNU. “Ini yang sudah lama dinantikan. IPNU-IPPNU adalah harga mati. Kami berharap pengurus segera terbentuk dan dalam waktu dekat sudah bisa dilantik, tepatnya dalam momentum Klurak Bersholawat. Pemerintah desa bersama NU siap membackup seluruh kegiatan kepemudaan,” tegasnya.

Sementara itu, Koordinator Program Studi HKI IAI Al-Khoziny, Ratna Suraiya, M.HI, memberikan apresiasi atas capaian mahasiswa dalam pengabdian ini. Menurutnya, kehadiran IPNU-IPPNU di Desa Klurak bukan hanya sekadar agenda seremonial saja, tetapi menjadi investasi sosial dan spiritual yang sangat penting. “Organisasi kepemudaan adalah wadah strategis untuk menyiapkan generasi bangsa dan agama. Ketika pemuda-pemudi berani tampil untuk berkhidmah melalui IPNU-IPPNU, maka kita sedang menanam benih kader yang akan menjaga keilmuan, tradisi, dan perjuangan ulama NU di masa mendatang,” ungkapnya.

Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin Ketua Tanfidziyah NU Desa Klurak. Dalam pesannya, ia menekankan bahwa siapa pun yang ikhlas menjaga dan menghidupkan NU, derajatnya akan ditinggikan oleh Allah SWT.

Tinggalkan Balasan